Minggu, September 21, 2014

Eti Paratif: Question & Answer

Eti Paratif: Question and Answer



Name
Eti Paratif.
Age
19 yo.
Gender
Female.
Current Place
Lampung
Brother or Sister
I have one brother named Rain and two sisters named Azizah and Zain.
Boyfriend
My mom not permit me to make a relationship.
Tall
I dunno.
Fav Color
Red as always.
Most embrasing moment
When I slept in the classroom.
Pet
I  haven ‘t.
Fav Song
Mm yyhh (Austin Mahone), Fancy (Iggy Azalea).
Can you sing
No, but I ‘d like rapping.
Facebook name
Eti Paratif.
Twitter
@etiparatif.
Blog
Eti paratif.
Another website
Tumblr: @etiparatif, Pinterest: Eti Paratif, Wattpad: EtiParatif123, Ask.fm: @etiparatif.
Fav Food
Donute.
Idol

Mac Harmon, Cimorelli, MattyBRaps.

Get the whole information of me on facebook or twitter or u can ask me on ask.fm. Feel free to ask me. Thank for reading.

Minggu, September 14, 2014

Sunday 's Crazy

Inilah kami yang sering gila, bukan gila sih, lebih tepatnya menggila. Ulala
Setiap Minggu kami pergi jogging dan sampe taman eng ing eng, melakukan kegiatan yang menurut kami menyenangkan meski menurut orang lain itu gila. but who cares? ;)

Alasan Bangga dengan Indonesia

Aku bangga jadi anak Indonesia

Indonesia =(yang berhubungan dengan Indonesia)=> Bahasa Indonesia, yaps! Bahasa persatuan kita. Bangga berbahasa ibu bahasa Indonesia? aku sih Yess!! Bagaimana dengan Anda?

Sebagai orang yang mendalami bahasa Inggris di tingkat kuliah, malah membuat ku jatuh cinta sama bahasa Indonesia. Menurutku bahasa Inggris itu sulit, sepuluh tahun dari sd belajar belum beres juga kalau merangkai tulisan dalam bahasa Inggris, tapi, bahasa Indonesia jauh lebih sulit untuk penutur asing menurut banyak sumber─kalo untuk kita yang 100% Indonesia sih gag usah di tanya yee.
Kenapa aku bilang bahasa Indonesia sulit? coba deh kalian hitung, dari satu kata dasar di tambah prefiks dan suffiks jadi muncul berapa kata baru? Jangan bilang gag tau apa itu prefiks dan suffiks. Ok, aku ambil contoh dari kata dasar bicara, di tambah awalan dan akhiran jadinya: berbicara, pembicara, dibicarakan, pembicaraan, membicarakan, terbicarakan. Setiap awalan dan akhiran punya arti yang berbeda. Nah loh, gimana kalo bahasa Inggris pake sistem seperti ini, bakal lama lagi saya menguasai bahasa itu-­_­-.
Itu belum yang lain, masih berbicara seputar the power of imbuhan. Coba di kira-kira, kata ini kata dasarnya apa: kemaluan, meninggal.
Ada yang jawab malu dan tinggal? Kalau iya Tetlet! Anda salah besar. Kemaluan dan malu sangatlah jauh berbeda artinya, kemaluan itu sudah merupakan kata dasar. Gag mudeng? Ayo dalami bahasa Indonesia kita tercinta. Lalu gimana dengan meninggal kok bukan tinggal? Bayangkan ada orang yang baru belajar bahasa Indonesia bertemu dengan kita, lalu saat berpisah dia mengucapkan selamat meninggal, gag lucu kan? Meninggal itu sudah kata dasar, di tambah akhiran –kan sudah beda artinya meski kalimat tersebut masih berhubungan.
Apa fungsi dari awalan me-, anybody knows? Me- itu di tambah untuk membentuk kata kerja aktif. Huruf apa aja yang lebur jika diberi awalan me-? Jawabannya adalah KTSP. Lalu gimana dengan kata kerja berikut: perkosa, perhatikan, pesona, peduli. Ada yang jawab memperkosa, memperhatikan, mempesona, mempedulikan? Jawaban Anda salah kaprah. Di atas sudah di tulis kalau kata kerja berawalan huruf p bertemu dengan awalan me- akan lebur atau hilang. Jadi jawaban yang benar adalah: memerkosa, memerhatikan, memesona, memedulikan. Lalu bagaimana dengan kasus mempunyai? Kata dasar dari mempunyai adalah empunya, jadi kata tersebut tidak di awali dengan huruf P. Masih belum maksud? Yuk dalami bahasa Indonesia kita.
Menurut berbagai sumber yang aku baca, bahasa Indonesia cukup sulit untuk dipelajari, masuk dalam katagori bahasa tersulit ketiga di Asia dan kelima belas di dunia. Proud of it. Bahasa Indonesia di pelajari lebih dari empat puluh lima negara di dunia. Termasuk bahasa ketiga yang paling banyak di gunakan di wordpress. Bersama bahasa Melayu bahasa Indonesia menempati urutan ke tujuh sebagai bahasa yang paling banyak di gunakan di dunia.
Apa lagi yang buat aku bangga dengan bahasa Indonesia? banyak banget!!!!
Pernah denger partikel dalam bahasa Indonesia? Inggris ada aja partikel a, an, the, masa Indonesia gag ada? Ada dong. Fungsi partikel adalah menghubungkan, menguatkan, atau memulai kata dalam sebuah kalimat. Pun, toh, -nya, kah, kan, itulah contoh artikel dalam bahasa Indonesia. Awalnya aku juga gag tau kalau ternyata bahasa Indonesia punya artikel, setelah belajar sastra baru deh pikiran lebih kebuka lebar.
Menurut orang luar negeri yang pernah belajar bahasa Indonesia, kesulitan dalam memperlajari bahasa Indonesia kata imbuhan yang njelimet─salah satunya. Banyak yang salah penempatan, seharusnya bertindak sebagai kata kerja eh malah jadi objek, maksud hati mau buat kata benda malah buat kata sifat, pokoknya gitu deh, sering ke balik-balik, sering ketuker-tuker. Hal lain yang jadi kendala adalah tidak adanya penanda waktu dari penggunaan kata kerja. Kan kalo bahasa Inggris itu di bagi dalam bentuk waktu lampau, sekarang, dan yang akan datang, yang dibedakan dari kata kerja dasar (verb base), kata kerja lampau (verb past), dan kata kerja lampau sempurna (verb past participle). Indonesia gag pake nih sistem perbedaan kata kerja menurut waktu, mau kemaren sedang terjadi atau besok makan ya tetep makan, gag berubah kek bahasa Inggris atau kebanyakan bahasa dunia lainnya. Bahasa Indonesia menganut sistem apa gtu (aku lupa) yang memakai kata imbuhan dan tidak mengenal bentuk waktu. Sistem yang di gunakan ini sistem yang langka dan hanya beberapa bahasa yang menggunakan sistem ini. Bangga tjoy, udah sepatutnya kita bilang “Bahasa Indonesia yang segampang yang loe kira.”
Pernah belajar bahasa korea –bukan aksaranya loh? Kata dosen bahasa Indonesiaku yang menyelesaikan gelar master di Korea, beliau bilang kalo struktur bahasa korea itu mudah banget, yang buat susah di pelajari itu cuma aksaranya. Cukup adil ketika tahu orang korea juga susah baca tulisan latin. Hahaha #devillaugh.
Kalo ada kesulitan pasti ada kemudahan juga dong, masih menurut pengakuan mereka yang pernah belajar bahasa Indonesia, beberapa kemudahan bahasa Indonesia adalah: penulisan dan pengucapan tidak jauh beda, kata benda tidak dibedakan menjadi kata benda maskulin atau feminim, dll. Bahasa Inggris, Arab, Korea, Jepang, Perancis (ini yang sedikit pernah kupelajari) semua kata benda (kata ganti orang termasuk kata benda) berbeda untuk laki-laki dan perempuan. Dalam bahasa Inggris ada she dan he, daughter dan son, nephew dan niece, boyfriend dan girlfriend, dll yang membedakan laki-laki dengan perempuan. Bahasa Arab ada huwa dan hiya, hum dan hunna, anti dan anta, tafadholl tafadholli, dll. Bahasa Jepang bahkan beda penyebutan saya laki-laki dan saya perempuan, tapi bahasa Indonesia tidak ada diskriminasi gender coy. Dia tetap dia mau laki atau perempaun, keponakan tidak dibedakan laki atau perempuan, pacar ya tetep pacar mau laki atau perempuan─jadi gag ketauan deh kalo dia lesbi atau homo. Kikiki.
Do u know ‘bout polyglot? Polyglot itu orang yang menyuasai banyak bahasa, lebih dari tiga. Kalo menguasai dua bahasa itu disebutnya bilingual, tiga bahasa multilangual, nah lebih dari tiga called polyglot. Who’s wanna be a polyglot? Kenapa aku singgung-singgung soal polyglot? Coba kalo kalian perhatiin, kalo temen kalian atau bahkan kalian sendiri lagi ngomong? Did they use their style instead their speaking? Bahasa Indonesia gag punya logat tjoy (bahasa Indonesia yang gag terkontaminasi bahasa daerah loh), jadi kesimpulannya lidah orang Indonesia itu fleksibel, kalo mengucapkan bahasa asing gag terlalu sulit dan gag bakal ketauan kalo kita Indonesian native speaker. Kendala kita untuk belajar bahasa asing cuma struktur bahasa yang berbeda, kalo pronounciation lidah orang Indonesia jagonya.
Apalagi yah yang mau kuomongin? Oh iya, tentang kata berulang yang berbeda kata.
Carut-marut, warna-warni, hikuk-pikuk, lauk-pauk, sayur-mayur, kembang-kempis, antah-berantah, tumpang-tindih, tetek-bengek, n so on. Dari hasil pengamatan di berbagai artikel dan pengalaman dosen-dosen yg pernah study banding keluar negeri semua bilang kalau kata berulang yang berbeda kata ini Cuma ada dalam bahasa Indonesia. gag percaya? Coba cari di seluruh bahasa yang kamu kuasai, ada gag sih kata berulang yang berbeda kata?
Semakin bangga sama bahasa Indonesia.
Ada lagi nih, apa yang kalian tahu tentang kami dan kita?
Kalo yang berteman sama personal akunku mungkin udah ada yang pernah baca. Kami merujuk pada aku dan dia, sedangkan kita merujuk pada aku dan kamu. Mudeng? Jadi misalkan kamu mau bilang sama lawan bicaramu kalo kamu sama pacar kamu yang nun jauh di sana akan menikah bulan depan. Nah kamu sama pacar kamu jadinya apa? the answer is kami not kita. I do hope u understand it.
Ada lagi nih yang lucu, kenapa otak di awali huruf O, teropong pake vokal O, lubang kenapa ada vokal U di depan, bolong pake vokal O, cair ada kata air. Why, why, and why?
Jadi gini analisanya, kenapa otak pake vokal o di depan? Karena otak berfungsi (salah satunya) menyimpan informasi yang di terima dengan baik tanpa keluar melalui celah, itu kenapa di awali huruf O, o kan bulet jadi gag ada celah untuk keluar. Coba kalo vokal lain, -­_- kalo yang lain mudeng gag? Analisa sendiri ya;)
Segini dulu deh cuap-cuapku, besok kusambung lagi kalo udh nemu referensi baru tentang bahasa Indonesia kita tercinta. Semoga dengan tulisan ini kalian bisa tahu alasan kenapa kalian harus bangga, menghargai, dan turut melestarikan bahasa Indonesia, karena bahasa Indonesia itu merupakan salah satu aset penting bahasa kita coy. Bukan hal mustahil bahasa Indonesia jadi bahasa wajib di Asia bahkan internasional.

Kalo para pejabat negara gag bisa buat kita bangga dengan Indonesia, kalo para koruptor buat kita malu tinggal di Indonesia, kalo kemacetan Jakarta buat kita pengen enyah dari Indonesia, kalo sistem pemerintahan yang carut-marut membuka aib Indonesia, kalo para plagiator buat kita nyesel dilahirin di Indonesia, saya menunjukkanmu apa yang bisa kita banggakan dari Indonesia, bahasa kita tercinta ini. Saya bangga berbahasa Indonesia!

Selasa, September 02, 2014

Tulisan Orang Gila

Sebelumnya, aku berharap tulisan gila ini gak ada yang baca. Oke fix.

Selama ini aku gak pernah curhat dimana pun tempat, oke aku bohong. Sebenernya sering curhat, ngeluh, marah, kesel, atau perasaan apapun itu di social networking. Mungkin menurut orang aku aneh, freak, weird, or apapun lah yang sejenisnya. Tapi emang salah ya kalau aku gak berpikir seperti orang lain? semua orang punya otak masing-masing, punya kendali diri masing-masing, dan punya pikiran masing-masing pula. Jadi kesimpulannya: berbeda itu wajar, bahkan tidak ada satu hal pun yang terhindar dari yang namanya perbedaan. So what? kalau kita gak sama ya sudah. Aku gak memaksakan kehendakku sama kamu dan sebaliknya kamu gak seharusnya memaksakan kehendak pada orang lain. Aku punya cara sendiri untuk menjalani hidupku, gak perlu kamu dikte.

Gak salah kan kalau aku lebih suka menyendiri dan sibuk dengan diriku sendiri? Aku punya kepribadian lain di tubuhku, jadi jangan heran kalau aku sering sendiri. Aku gak butuh banyak teman yang akhirnya cuma manfaatin aku aja, sebar gosip tentang aku sana sini dan akhirnya jadi musuh dalam selimut. Sudah terlalu banyak suara di kepala yang membuatku pusing, jadi aku gak perlu pusing lagi dengerin statement negative-mu tentang aku. Kalau gak suka ya udah. As simple as that.

Banyak hal yang sulit dimengerti di dunia ini, termasuk diriku sendiri. Entah kenapa banyak orang yang berbisik-bisik ketika aku lewat di depan mereka. Hellow??? ada apa lagi sih. Aku sudah cukup aneh tanpa kamu melihatku aneh seperti itu. Risih tau gak sih, rasanya pengen aku congkel tuh mata. Tapi lagi-lagi aku cuma bisa diam. Diam, diam, dan diam. Itulah yang bisa kulakukan meski di kepala ini banyak suara yang berceloteh. Satu suara bilang A, suara lain bilang B, yang lain berkata C, dan seterusnya. Aku benci suara-suara itu, mereka menenggelamkanku. Mereka membuatku bingung, terlalu banyak suara membuatku tidak tahu yang mana diriku sendiri. Satu suara mengedalikanku satu waktu, terus bergantian hingga aku sendiri tidak bisa menikmati hidup dalam diriku. Aku tidak memiliki waktu 24 jam seperti orang ain.

Aku memang aneh, aku berbeda dari orang lain.